Jamgoal.co – Pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, mengakui bahwa timnya sedang menghadapi lebih banyak masalah daripada menemukan solusi menjelang laga melawan Everton pada Sabtu mendatang.
Di bawah asuhan Amorim, Man United hanya memenangkan empat dari 14 pertandingan liga dan kini berada di posisi ke-15, satu poin di bawah Everton.
Ketika ditanya dalam konferensi pers pra-pertandingan tentang apa yang berjalan baik untuk timnya, Amorim menjawab:
“Terkadang Anda tidak merasakan peningkatan dalam tim, tetapi kemudian ada beberapa pertandingan yang lebih sulit dan Anda merasa bahwa kami bisa bermain, kami bisa menciptakan peluang. Itu hal yang baik.”
Masalah yang Menumpuk
Amorim mengakui bahwa saat ini, masalah yang dihadapi timnya lebih banyak daripada solusi. Karena itulah situasinya sedang sulit.
“Saat ini, ketika Anda menonton pertandingan, Anda bisa melihat lebih banyak masalah daripada solusi. Itu jelas. Ketika kami bermain di beberapa laga, saya merasa ada potensi, dan kami mampu, tetapi kami harus konsisten,” ujarnya.
Kenyataannya, performa Manchester United di bawah Amorim masih jauh dari memuaskan. Tim ini hanya mencetak tujuh gol dalam sembilan pertandingan terakhirnya di Premier League dan gagal mencetak gol dalam lima laga di antaranya.
Kasus Start Lambat MU
Masalah lain yang terus menghantui United adalah lambatnya start mereka. Pada akhir pekan lalu, kekhawatiran itu kembali terlihat saat bermain melawan Tottenham Hotspur.
Man United hanya mencetak satu gol di babak pertama dalam 16 pertandingan terakhir di semua kompetisi, yaitu melalui penalti Bruno Fernandes saat kalah dari Brighton.
Artinya, mereka gagal mencetak gol di babak pertama dalam 15 dari 16 laga terakhir. Angka yang sulit dipercaya.
Komitmen Amorim untuk Berubah
Muncul dugaan bahwa salah satu penyebab kesulitan MU sekarang adalah karena Amorim yang bersikeras menerapkan taktiknya. Namun, Amorim menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan.
“Jangan salah paham, saya hanya ingin memenangkan pertandingan, itu intinya. Kemudian saya mengajarkan apa yang saya tahu,” lanjut Amorim.
“Ketika saya mengatakan saya tetap pada keyakinan saya dalam cara saya melatih, cara saya melihat sepak bola, dan kemudian menyampaikannya kepada para pemain.”
“Kami beradaptasi, terkadang kami melakukan tendangan gawang dengan umpan pendek, dan di beberapa pertandingan kami menggunakan umpan panjang karena lawan menekan dengan keras,” jelasnya.