Insiden itu terjadi di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (23/12/2024). Dalam laga pekan ke-16 itu, tim berjulukan Juku Eja tersebut menang dengan skor tipis 3-2 atas tamunya.
Ketika injury time babak kedua, PSM Makassar melakukan tiga pergantian pemain sekaligus. Ketiganya adalah Daffa Salman, Muhammad Arham, dan Achmat Fahrul Aditia untuk menggantikan Akbar Tanjung, Latyr Fall, serta Sahrul Lasinari.
Sebelum ketiga pemain itu masuk, Akbar Tanjung mengalami cedera pada menit ke-90+6. Wasit Pipin Indra Pratama kemudian mempersilakan PSM Makassar memasukkan pemain pengganti pada menit ke-90+8.
Media Vietnam Keheranan
Daffa, Arham, dan Fahrul lantas masuk. Adapun Akbar ditandu dan Latyr Fall juga sudah keluar. Namun, tidak dengan Lasinari yang tetap berada di dalam lapangan. PSM Makassar pun bermain dengan 12 pemain sejak menit ke-98 dan detik ke-33.
Kasus pemain ke-12 tersebut membuat Soha terheran-heran. Media tersebut bahkan menyebut insiden itu sebagai lelucon.
“Humor di kejuaraan nasional Indonesia: Klub menurunkan 12 pemainnya ke lapangan, wasit mengabaikannya,” begitu judul artikel yang dibuat Soha.
“Sepak bola Indonesia kembali menuai kontroversi. Tak lama setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala AFF 2024, kejuaraan nasional mereka diguncang kejadian janggal ketika tim kondang PSM Makassar menurunkan 12 pemainnya ke lapangan tanpa sepengetahuan wasit,” tulis Soha seperti dikutip pada Selasa (24/12/2024).
PT LIB Buka Suara
Di sisi lain, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sudah buka suara mengenai kontroversi pemain ke-12 PSM Makassar.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyatakan pihaknya akan menyusun fakta dan laporan yang terjadi di lapangan. Setelah itu, Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang bakal membuat keputusan.
“Kami menghargai proses yang tengah berlangsung dan menegaskan bahwa keputusan yang diambil nantinya akan didasarkan pada peraturan dan regulasi yang berlaku di BRI Liga 1,” ujar Ferry Paulus.