Luka Modric Pamit dari Bernabeu
Pertandingan melawan PSG menjadi penampilan terakhir Luka Modric bersama Real Madrid. Kekalahan 0-4 di laga Piala Dunia Antarklub tersebut menutup 13 tahun perjalanan gemilang gelandang asal Kroasia itu di Santiago Bernabeu.
Kontrak Modric resmi berakhir usai turnamen tersebut. Pemain berusia 38 tahun itu kini bersiap membuka babak baru dalam kariernya di AC Milan.
Dalam wawancara eksklusif, Modric menyampaikan perasaan campur aduknya. Ia mengungkapkan betapa berartinya periode bermain di Los Blancos bagi hidupnya.
Tak lupa, sang maestro membagikan momen-momen terindah selama berkostum putih. Salah satunya adalah kemenangan dramatis di final Liga Champions 2014 melawan Atletico Madrid.
13 Tahun yang Tak Terlupakan di Real Madrid
Modric menggambarkan masa bersejarahnya di Madrid sebagai periode penuh kejayaan. Ia mengaku tumbuh besar baik sebagai pemain maupun pribadi selama di klub ibukota Spanyol itu.
Bagi Modric, Madrid telah menjadi rumah keduanya. Pengalaman dan pelajaran yang didapat selama 13 tahun disebutnya tak ternilai harganya.
“Sebuah babak tak terlupakan, penuh kejayaan dan kemenangan telah berakhir. Semua yang saya alami di sini memberi kebahagiaan luar biasa,” ungkap Modric kepada media resmi klub.
“Perjalanan panjang ini sungguh tak terlupakan. Saya berkembang sebagai pemain dan manusia. Madrid dan Spanyol telah menjadi rumah kedua saya,” tambahnya penuh haru.
Rekor sebagai Pemain Tersukses Real Madrid
Dengan 23 gelar, Modric tercatat sebagai pemain paling sukses dalam sejarah Real Madrid. Prestasi ini membuatnya merasa bangga sekaligus bersyukur.
Ia juga sangat menghargai dukungan tak ternilai dari para penggemar. Menurutnya, cinta dari fans Madrid adalah hadiah terindah yang diterimanya.
“Mendengar statistik ini membuat saya bahagia dan bangga. Menjadi pemain paling sukses di klub terbaik sepanjang masa sungguh luar biasa,” kata Modric.
“Yang paling berharga adalah kasih sayang fans. Mereka mencintai saya tulus, bukan hanya karena saya bermain untuk Real Madrid,” ujarnya tersentuh.
La Decima: Kenangan Terindah Sang Legenda
Di antara banyak trofi, La Decima pada 2014 menjadi momen paling berkesan bagi Modric. Kemenangan dramatis atas Atletico Madrid itu menjadi awal dominasi Los Blancos di Eropa.
Baginya, pertandingan tersebut mencerminkan semangat sejati Real Madrid. Tim yang pantang menyerah sampai peluit akhir berbunyi.
“Dominasi 12-13 tahun terakhir dimulai dari sana. Kami memenangkan 6 Liga Champions dalam 10 tahun berikutnya,” kenang Modric.
“La Decima sangat spesial. Cara kami menang menunjukkan identitas Real Madrid: jangan pernah menyerah dan percaya sampai akhir,” tuturnya dengan mata berbinar.
Persiapan Menuju Babak Baru di Milan
Modric kini bersiap memulai petualangan baru bersama AC Milan. Meski demikian, ia memastikan akan selalu menjadi bagian dari keluarga besar Real Madrid.
Pemain yang pernah meraih Ballon d’Or itu mengaku membutuhkan waktu untuk memproses semua emosi ini. Namun ia yakin akan semakin menyadari pencapaiannya seiring berjalannya waktu.
“Saya sangat bahagia dan yakin akan semakin menyadari pencapaian ini seiring waktu. Butuh waktu untuk mencerna semua emosi dan prestasi di sini,” ungkap Modric.
“Saya selalu akan menjadi Madridista. Ini adalah bagian terpenting dalam hidup dan karier saya,” tegasnya penuh keyakinan.