kraken для тор

Ivan Rakitic Resmi Gantung Sepatu di Usia 37 Tahun, Tamatkan Perjalanan Penuh Warna di Dunia Sepak Bola

Jamgoal.coMantan bintang lini tengah Barcelona, Ivan Rakitic, mengumumkan dirinya pensiun dari dunia sepak bola profesional pada Senin (07/07/2025) malam waktu Indonesia. Keputusan ini menandai akhir dari perjalanan panjang karier Rakitic yang berlangsung lebih dari dua dekade.

Sepanjang kariernya, Rakitic sudah mencicipi atmosfer kompetisi di sejumlah liga top Eropa dan Timur Tengah. Ia pernah tampil di Liga Kroasia, Liga Spanyol, Liga Jerman, Liga Swiss, hingga Liga Arab Saudi.

Beberapa klub papan atas sempat ia bela, mulai dari FC Basel, Schalke 04, hingga Sevilla. Namun nama Rakitic benar-benar meroket ketika ia mengenakan jersey Barcelona dan meraih banyak trofi.

Karier sepak bolanya ditutup di klub asal Kroasia, Hajduk Split. Rakitic memutuskan pensiun dari dunia sepak bola profesional di usia 37 tahun.

Pesan Pamit Ivan Rakitic

Ivan Rakitic membagikan kabar pensiunnya lewat akun Instagram pribadinya, @ivanrakitic. Dalam story yang diunggah, ia menuliskan pesan perpisahan panjang penuh kenangan.

Rakitic memulai cerita perpisahannya dengan mengenang awal kariernya di Swiss dan Jerman. “YANG TERSAYANG SEPAKBOLA,” tulis Rakitic membuka curahan hatinya.

“Anda telah menjadi bagian dari hidup saya sejak hari pertama. Dari lapangan Mohlin, kampung halaman saya di Swiss, hingga stadion terbesar di dunia, Anda selalu ada di sana.”

“Anda memberi saya kesempatan pertama di FC Basel. Saya masih kecil, tetapi Anda membuat saya percaya bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Dan itu baru permulaan.”

“Di Schalke 04, saya tumbuh bersama Anda. Itu adalah pertama kalinya saya jauh dari rumah, dan saya belajar menghadapi tantangan baru, budaya baru, dan pelajaran baru. Anda membuat saya lebih kuat, dan pertumbuhan itu membuka pintu baru.”

Kenangan Manis di Sevilla

Rakitic kemudian mengungkap kisah manisnya bersama Sevilla, yang menjadi salah satu fase paling berkesan dalam hidupnya. Di sana, ia meraih trofi dan menemukan cinta sejatinya.

Bersama klub asal Andalusia itu, ia merasakan momen-momen luar biasa dalam karier profesional maupun pribadi. Ia menjadi kapten tim dan mencicipi gelar Eropa pertamanya.

“Begitulah cara saya tiba di Sevilla FC. Dan di sana, saya mengalami sesuatu yang berbeda. Anda memberi saya lebih banyak — Anda memberi saya rumah. Saya mendapat kehormatan menjadi kapten, mengangkat trofi Eropa pertama saya dan yang terpenting, di sanalah saya bertemu cinta dalam hidup saya.”

“Berkat Anda, saya menemukan pasangan saya, ibu dari putri-putri saya. Saya membangun keluarga saya. Dan tepat ketika kupikir aku telah menjalani semuanya, kau mengejutkanku lagi.”

Babak Keemasan di Barcelona

Berkat performa apiknya bersama Sevilla, Rakitic dilirik Barcelona dan akhirnya bergabung dengan klub raksasa tersebut. Di Camp Nou, ia menjelma jadi bagian penting sejarah tim.

Rakitic merasakan masa keemasan bersama Blaugrana dengan torehan 13 gelar juara. Ia juga tampil bareng sejumlah pemain terbaik dunia.

“Lalu datanglah Barca. Kau membuatku menjalani mimpi yang bahkan tak berani kubayangkan. Aku bermain bersama yang terbaik, mengangkat trofi, dan menjalani malam-malam ajaib di Camp Nou. Kau memberiku hak istimewa untuk menjadi bagian dari sejarahmu. Namun kau tak berhenti di situ.”

“Kau mengizinkanku kembali ke Sevilla, untuk menutup lingkaran, untuk mengucapkan terima kasih, untuk merasa di rumah sekali lagi, dan untuk menang lagi.”

Petualangan di Timur Tengah dan Pulang Kampung

Setelah Barcelona dan kembali ke Sevilla, Ivan Rakitic sempat menjajal petualangan baru di Arab Saudi. Meski tak lama, pengalaman itu meninggalkan kesan mendalam.

Ia lalu menutup lembaran kariernya di negara asalnya, Kroasia, bersama Hajduk Split. Tak lupa, ia juga menyebut pencapaiannya membela Timnas Kroasia sebagai salah satu kehormatan terbesar.

“Dan masih saja, kau menyimpan lebih banyak hal untukku. Ketika aku tak menduganya, kau membawaku ke tempat yang berbeda, dengan irama baru dan cara baru untuk mengalamimu: Al Shabab. Itu adalah babak yang istimewa dan membanggakan, tempat aku mendapatkan teman seumur hidup. Dan seolah kau tahu betapa berartinya itu bagiku, kau memberiku satu babak terakhir yang tak terlupakan.”

“Kembali ke asal-usulku. Bermain di Kroasia untuk pertama kalinya, mewakili Haiduk Split. Itu adalah pengalaman yang akan selalu kubawa. Namun, di atas segalanya, Anda memberi saya kehormatan terbesar dari semuanya: Mengenakan kaus negara saya. Mewakili Kroasia. Bagi negara kecil seperti kita, mencapai final Piala Dunia lebih dari sekadar prestasi olahraga, itu adalah momen abadi, hadiah untuk seluruh bangsa.”

Ucapan Perpisahan dari Sang Maestro

Ivan Rakitic menutup pesannya dengan penuh rasa syukur kepada sepak bola. Ia menyebut bahwa olahraga ini telah memberikan segalanya dalam hidupnya.

Meski mengakhiri karier profesionalnya, ia percaya bahwa hubungan dengan sepak bola tak akan pernah benar-benar berakhir.

“Sepak bola, Anda memberi saya lebih dari yang saya impikan. Anda memberi saya teman, emosi, kegembiraan, dan air mata. Anda memberi saya seluruh hidup, kehidupan yang selalu saya bawa dengan bangga. Sekarang saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal. Karena meskipun saya meninggalkan Anda, saya tahu Anda tidak akan pernah meninggalkan saya.”

“Terima kasih, sepak bola, untuk segalanya,” tutup Ivan Rakitic.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Ruas yang wajib ditandai *
kraken darknetkraken darknet

mega darknetmega darknet

кракен даркнеткракен даркнет

кракен торкракен тор