Janji Netralitas AFC Dipertanyakan: Ada Apa di Balik Penunjukan Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia?

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kembali menjadi sorotan. Organisasi ini dianggap melanggar prinsip netralitas. Penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memicu kemarahan penggemar.

Keputusan ini dinilai menguntungkan kedua negara yang juga menjadi peserta. Hal tersebut merugikan tim lain, termasuk Indonesia. Artikel ini akan mengungkap kegagalan AFC dalam menjamin keadilan. Ini juga akan membahas latar belakang kontroversi tersebut.

Mari kita telusuri mengapa AFC gagal memenuhi komitmennya. Ini mencakup sejarah janji netralitas hingga dampaknya bagi Timnas Indonesia.

Janji Netralitas AFC yang Terabaikan

AFC sering menjanjikan netralitas dalam penyelenggaraan turnamen sepak bola Asia. Prinsip ini bertujuan memastikan semua tim bersaing dalam kondisi adil. Namun, Reuters melaporkan bahwa AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kedua negara ini juga menjadi peserta. Hal ini menimbulkan tuduhan pelanggaran netralitas. Sejarah menunjukkan AFC kerap memindahkan pertandingan ke venue netral untuk alasan keamanan. The Sun mencatat pertandingan Korea Utara dan Arab Saudi pernah digelar di Laos. Ini menunjukkan komitmen awal AFC.

Karena itu, kali ini penggemar bertanya-tanya mengapa AFC tidak memilih negara netral seperti Jepang. Keputusan ini memperkuat dugaan bahwa AFC memihak negara-negara Teluk.

Alasan AFC Memilih Arab Saudi dan Qatar

AFC beralasan bahwa Arab Saudi dan Qatar memiliki infrastruktur sepak bola terbaik. Stadion modern dan pengalaman menyelenggarakan turnamen besar menjadi faktor utama. Al Jazeera menyebut Qatar sukses menggelar Piala Dunia 2022.

Sementara itu, Arab Saudi dipilih untuk Piala Dunia 2034. Logistik dan fasilitas kedua negara dianggap mampu mendukung babak keempat. Namun, keputusan ini dianggap tidak adil. Ini karena memberikan keuntungan kompetitif kepada tuan rumah. Irak, yang juga mengajukan tawaran, tidak mendapat kesempatan serupa.

Kritik muncul semakin kuat. Hal ini karena AFC tidak mempublikasikan proses bidding secara transparan.

Dampak bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia, satu-satunya wakil Asia Tenggara di babak keempat, menjadi salah satu tim yang berpotensi dirugikan. Bermain di kandang Arab Saudi atau Qatar menambah tekanan bagi Garuda. BBC menjelaskan bahwa tim tuan rumah sering mendapat keuntungan psikologis dari dukungan penonton.

Indonesia, dengan peringkat FIFA lebih rendah, menghadapi tantangan berat. Pengundian grup pada 17 Oktober 2025 di Osaka akan menentukan lawan Indonesia. Grup yang sulit dengan tuan rumah dapat memperkecil peluang lolos ke Piala Dunia.

Sudah dipastikan Indonesia akan bermain melawan salah satu tuan rumah, entah itu Qatar atau Arab Saudi. Arab Saudi dan Qatar mendapat keuntungan besar sebagai tuan rumah. Familiaritas stadion dan dukungan penonton dapat meningkatkan performa mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Ruas yang wajib ditandai *
kraken darknetkraken darknet

mega darknetmega darknet

кракен даркнеткракен даркнет

кракен торкракен тор